Haruskah anak masuk SD bisa membaca?
Pada kegiatan Parenting tanggal 21 Oktober 2023, Sekolah Al-Zahra Indonesia mengangkat Tema “Haruskah Anak Masuk SD bisa Membaca? Yang disampaikan oleh nara sumber Dr.Nita Priyanti, M.Pd.
Apa yang diinginkan orangtua saat anak lulus dari TK? Sebagian besar orang tua menyatakan ingin anaknya mampu membaca dan menulis. Perlu diperhatikan SEGITIGA BELAJAR yang dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain
1.Tahap Magical Stage (Tahap Fantasi) dimana anak belajar menggunakan buku, mulai membolak balik buku atau membawanya, selanjutnya
2.Self Concept atau Tahap pembentukan Konsep Diri Membaca pada tahap ini anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca seperti pura-pura membaca, menggunakan bahasa buku walau tak sesuai dengan tulisan,
3.Bridging Reading Stage (tahap Membaca Gambar) Pada tahap ini anak menjadisadar pada cetakan yang tampak serta dapat menemukan kata yang sudah dikenal, sudah mengenal abjad.
4.Take Off Reader Stage (Tahap Pengenalan Bacaan. Anak tertarik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan pada konteksnya, berusaha mengenaltanda-tanda pada lingkungan serta membaca berbagai tanda seperti pada kotak susu, pasta gigi, atau iklan.
5. Independent Reader Stages (Tahap Membaca Lancar. Pada tahap ini, anak dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secarabebas, menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan isyarat.
Orangtua, Anak, pendidik, Masyarakat sekitar berperan dalam gerakan praliterasi Anak Pada Usia Dini.
Sekolah Al-Zahra sangat memerhatikan tahapan yang seharusnya dilalui anak untuk membaca. Karena itulah, dibuat Sanggar Baca bagi anak yang belum dapat lancar mengenal dan membaca serta menulis selama dalam masa transisi 3 bulan siswa masuk SD awal.
Penjelasan Dr Nita sangat dipahami oleh orangtua murid dan sejalan dengan program yang sudah ada di SD al-Zahra Indonesia. Terimakasih atas kehadiran ayahbunda… sampai berjumpa pada parenting berikutnya.